CIRI-CIRI LINGKUNGAN HIDUP
Makhluk hidup tidak dapat
dipisahkan dari lingkungannya. Meskipun lingkungan bersifat mendukung atau
menyokong kehidupan makhluk hidup,
namun perlu diingat bahwa tidak semua lingkungan di muka bumi ini memiliki keadaan yang ideal untuk kehidupan makhluk hidup
Dalam hal ini, makhluk hidup yang bersangkutan harus dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya.
namun perlu diingat bahwa tidak semua lingkungan di muka bumi ini memiliki keadaan yang ideal untuk kehidupan makhluk hidup
Dalam hal ini, makhluk hidup yang bersangkutan harus dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya.
Adapun yang menjadi cirri-ciri lingkungan hidup adalah
·
Adanya Adaptasi
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan
hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk:
§ memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
§ mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur,
cahaya dan panas.
§ mempertahankan hidup dari musuh alaminya.
§ bereproduksi.
§ merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Organisme
yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu
beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.
·
Adanya mahlukhidup
kehidupan adalah fenomena atau perwujudan adanya hidup, yaitu keadaan yang membedakan organisme (makhluk hidup) dengan benda
mati.Berbagai jenis organisme dapat ditemukan di dalam biosfer bumi. Ciri umum organisme-organisme
tersebut—tumbuhan, hewan, fungi, protista, archaea, dan bakteri—ialah bentukan selberbahan
dasar karbon dan air dengan pengaturan kompleks dan informasi
genetik yang dapat diwariskan. Organisme-organisme tersebut melakukan
metabolisme, mampu tumbuh dan berkembang, tanggap terhadap rangsangan,
berkembang biak, dan beradaptasi terhadap lingkungannya melalui seleksi alam.
·
Adanya Interaksi
Kata interaksi berasal
dari kata inter dan action. Interaksi sosial
adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok
sosial, dan masyarakat.Interaksi adalah proses di mana orang-oarang
berkomunikasi saling pengaruhmempengaruhi dala pikiran danb tindakana. Seperti
kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari
hubungan satu dengan yang lain.
Hubungan
lingkungan hidup dengan manusia
Manusia
berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Ia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungan hidupnya. Ia membentuk dan terbentuk oleh lingkungan hidupnya.
Manusia seperti ia adanya, yaitu yang disebut fenotipe, adalah perwujudan yang
dihasilkan oleh interaksi sifat keturunannya dengan faktor lingkungan. Sifat
keturunan, yang terkandung di dalam gen yang merupakan bagian kromosom di dalam
masing-masing sel tubuh, menentukan potensi perwujudan manusia, yaitu genotipe.
Apakah suatu sifat dalam genotipe itu akan terwujud atau tidak, tergantung ada
atau tidaknya faktor lingkungan yang sesuai untuk perkembangan sifat itu.
Dobzhansky, seorang ahli ilmu
keturunan terkenal, malahan menyatakan, gen menentukan tanggapan apa yang akan
terjadi terhadap faktor lingkungan. Jadi menurutnya, gen bukanlah penentu
sifat, melainkan penentu reaksi atau tanggapan terhadap lingkungan. Hal ini
terlihat pada tumbuhan hijau yang di tempatkan di dalam kamar gelap. Tumbuhan
itu tidak mampu membentuk zat hijau daun, walaupun ia mempunyai gen untuk
pembentukan zat hijau daun. Setelah ia dikeluarkan dari kamar gelap dan terkena
cahaya, terbentuklah zat hijau daun. Jadi mahluk hidup itu juga terbentuk oleh
lingkungannya.
Hubungan
antara manusia dengan lingkungan hidup nya adalah sirkuler. Kegiatannya,
apakah sekedar bernafas atau membendung sungai, sedikit atau banyak akan
merubah lingkungannya. Perubahan pada lingkungan itu pada gilirannya akan
mempengaruhi manusia. Misalnya, seseorang yang bekerja dalam sebuah ruangan
kecil yang tertutup. Dengan pernapasannya ia akan mengurangi kadar gas oksigen
dalam udara di kamar itu dan menambah gas karbon dioksida. Pernapasannya juga
menghasilkan panas, sehingga suhu dalam ruangan naik. Kenaikan suhu
menstimulasi pembentukan keringat, sehingga hawa dalam ruangan itu menjadi
tidak sedap. Dengan penurunan kadar gas karbon dioksida, kenaikan suhu dan bau
keringat, menjadi pengaplah ruangan itu. Prestasi kerja orang itu akan menurun.
Makin lama menurunlah kualitas lingkungan dalam kamar itu dan seiring dengan itu
makin menurun pulalah prestasi orang itu.
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan dan jangan spam. trims