A.Pengertian Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup dapat didefinisikan sebagai:
1. Daerah di mana
sesuatu mahluk hidup berada.
2. Keadaan/kondisi yang melingkupi suatu mahluk hidup.
2. Keadaan/kondisi yang melingkupi suatu mahluk hidup.
3. Keseluruhan keadaan yang meliputi suatu mahluk hidup atau sekumpulan mahluk hidup, terutama:Kombinasi dari berbagai kondisi fisik di luar mahluk hidup yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan kemampuan mahluk hidup untuk bertahan hidup.
Selama ini kita mengenal dan menyebut istilah
“lingkungan hidup” sebagai “lingkungan” saja yang maksudnya adalah lingkungan
hidup bagi manusia. Pengertian lingkungan hidup antara lain sebagaiberikut:
1. St. Munajat Danusaputra : Lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.(Darsono,1995)
2. Otto Soemarwoto : Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manuisa.
1. St. Munajat Danusaputra : Lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.(Darsono,1995)
2. Otto Soemarwoto : Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manuisa.
3. Emil Salim
: Lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang
terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup
termasuk kehidupan manusia
4. Pasal
1 UU No. 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup : Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan
manusia serta mahkluk hidup dengan manusia.
B. Jenis- jenis lingkungan
Berdasarkan
pengertian tersebut, lingkungan hidup pada hakekatnya dibedakan menjadi 3
bagian, yaitu :
1.Lingkungan hidup alami
Lingkungan hidup alami merupakan lingkungan bentukan
alam yang terdiri atas berbagai sumber alam dan ekosistem dengan komponen-komponennya,
baik fisik, biologis. Lingkungan hidup alami bersifat dinamis karena memiliki
tingkat heterogenitas organisme yang sangat tinggi.
HUTAN PRIMER SEBAGAI LINGKUNGAN ALAMI
2.Lingkungan Hidup Binaan/Buatan
Lingkungan
hidup binaan/buatan mencakup lingkungan buatan manusia yang dibangun dengan
bantuan atau masukan teknologi, baik teknologi sederhana maupun teknologi
modern. Lingkungan hidup binaan/buatan bersifat kurang beranka ragam karena
keberadaannya selalu diselaraskan dengan kebutuhan hidup.
DAERAH
LINGKUNGAN BUATAN
3.Lingkungan hidup sosial
Lingkungan hidup sosial terbentuk
karena adanya interaksi sosial dalam masyarakat. Lingkungan hidup sosial ini
dapat membentuk lingkungan hidup binaan tertentu yang bercirikan perilaku
manusia sebagai makhluk sosial. Hubungan antara individu dan masyarakat sangat
erat dan saling mempengaruhi serta saling tergantung.
HUBUNGAN
ANTARA MANUSIA DENGAN MANUSIA DAN ALAM
Berdasarkan
kualitas lingkungan dibedakan atas 3, yakni:
1.
Lingkungan biofisik terdiri dari komponen-komponen lingkungan
hidup alamiah, yaitu biotik dan abiotik yang saling mempengaruhi satu sama
lain.
2. Lingkungan sosial ekonomi adalah lingkungan manusia dan
hubungan antar sesamanya guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
3. Lingkungan budaya adalah
segala kondisi, baik berupa materi (benda) maupun non materi yang dihasilkankarena
budi daya oleh manusia Pengertian baku mutu lingkungan hidup menurut UU No. 23
Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Fungsi
lingkungan hidup
Dengan
kemampuan yang dimilikinya, manusia tidak hanya dapat menyesuaikan diri. Akan
tetapi, manusia juga dapat memanfaatkan potensi lingkungan untuk lebih
mengembangkan kualitas kehidupannya. Bagi manusia, selain sebagai tempat
tinggalnya, lingkungan hidup juga dapat dimanfaatkan sebagai:
1. media penghasil bahan kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan;
2. wahana bersosialisasi dan berinteraksi dengan makhluk hidup atau manusia lainnya;
3. sumber energi;
4. sumber bahan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kelangsungan hidup manusia; serta
5. media ekosistem dan pelestarian flora dan fauna serta sumber alam lain yang dapat dilindungi untuk dilestarikan.
1. media penghasil bahan kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan;
2. wahana bersosialisasi dan berinteraksi dengan makhluk hidup atau manusia lainnya;
3. sumber energi;
4. sumber bahan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kelangsungan hidup manusia; serta
5. media ekosistem dan pelestarian flora dan fauna serta sumber alam lain yang dapat dilindungi untuk dilestarikan.
Menurut
pakar lingkungan Wipenny, ada fungsi fundamental dari lingkungan, yaitu
·
Lingkungan dipandang sebagai tempat untuk
menopang kehidupan
·
Lingkungan sebagai pemasok bahan dasar
·
Lingkungan sebagai tempat mengabsorbsi.
C.
Kualitas Lingkungan Untuk Kelangsungan Hidup
Secara
sederhana kualitas lingkungan hidup dapat diartikan sebagai keadaan lingkungan
yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia
disuatu wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana
yang membuat orang betah/ kerasan tinggal ditempatnya sendiri.
Kualitas lingkungan hidup
dapat diukur dengan kriteria sebagai berikut :
1. Derajat dipenuhinya
kebutuhan untuk hidup sebagai makhluk hayti. Kebutuhan ini bersifat mutlak,
yang didorong oleh keinginan manusia untuk menjaga kelangsungan hidup
hayatinya. Kelangsungan hidup hayati tidak hanya menyangkut dirinya, melainkan
juga masyarakatnya dan terutama kelangsungan hidupnya sebagai jenis melalui
keturunannya. Kebutuhan ini terdiri atas udara dan air yang bersih, pangan,
kesempatan untuk mendapatkan keturunan serta perlindungan terhadap serangan
penyakit dan sesama manusia.
2. Derajat dipenuhinya
kebutuhan untuk hidup manusiawi. Kebutuhan hidup ini bersifat relatif, walaupun
ada kaitannya dengan kebutuhan hidup jenis pertama di atas. Pada kondisi iklim
Indonesia, rumah dan pakaian misalnya, bukanlah kebutuhan mutlak untuk dipenuhi
segera tetapi termasuk dalam kelompok kebutuhan primer.
Kelangsunagn hidup
manusia tergantung dari kebutuhan lingkungan hidupnya. Lingkungan hidup di bumi
tidak semata-mata sebagai sumber daya yang harus dieksploitasi, melainkan
sebagai tempat hidup yang mensyaratkan adanya keserasian antara manusia dengan
lingkunagn hidupnya.
Kualitas lingkungan hidup
dapat diukur dengan menggunakan kualitas hidup secra acuan,yaitu dalam
lingkungan yang berkualitas tinggi terdapat potensi untuk berkembangnya hidup
dengan kualitas yang tinggi. Kualitas lhidup ditentukan oleh tiga komponen :
1. Derajat dipenuhinya
kebutuhan untuk kelangsungan hidup hayati.
2. Derajat dipenuhinya
kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusiawi.
3. Derajat kebebasan
untuk memiliki.
Kemampuan lingkungan
untuk memasok sumber daya dan untuk mengasimilasi zat pencemar serta ketegangan
sosial adalah terbatas. Batas kemampuan itu disebut daya dukung. Kecenderungan yang
sekarang terjadi ialah kenaikan kualitas hidup disertai oleh kenaikan konsumsi
sumber daya dan pencemaran serta naiknya ketegangan sosial. Jika kecenderungan
itu terus berlangsung, pada suatu ketika daya dukung lingkungan harus
terlampaui. Konsekuensi ini ialah terjadinya kehancuran kehidupan manusia. Untuk
menghindari kehancuran ini haruslah diusahakan agar kenaikan kualitas hidup
terjadi bersamaan dengan penurunan konsumsi sumber daya dan pencemaran. Hal ini
hanya dapat terjadi, apabila kualitas hidup kita tidak hanya bertumpu pada
materi saja, melainkan juga pada non materi seperti, seni, budaya, filsafat,
dan ilmu yang juga akan berfungsi untuk mengubah ketegangan sosial menjadi
infornasi soaial untuik perkembangan masyarakat dan bangsa.
Sifat
lingkungan hidup ditentukan oleh bermacam-macam faktor.
Pertama,
oleh jenis dan jumlah masing-masing jenis unsure lingkungan hidup tersebut.
Dengan mudah dapat kita lihat, suatu lingkungan hidup dengan 10 orang manusia,
seekor anjing, tiga ekor burung perkutut, sebatang pohon kelapa dan sebuah
bukit batu akan berbeda sifatnya dari lingkungan hidup yang sama besarnya
tetapi hanya ada seorang manusia, 10 ekor anjing, tertutup rimbun oleh pohon
bamboo dan rata tidak berbukit batu. Dalam golongan jenis unsure lingkungan
hidup, termasuk pula zat kimia.
Kedua,
hubungan atau interaksi antara unsure dalam lingkungan hidup ini. Misalnya,
dalam suatu ruangan terdapat delapan buah kursi, empat buah meja dan empat buah
pot dengan tanaman kuping gajah. Dalam ruangan itu delapan kursi diletakkan sepanjang
satu dinding, dengan sebuah meja di muka setiap dua kursi dan sebuah pot di
atas masing-masing meja. Sifat ruangan berbeda jika dua kursi dengan sebuah
meja diletakkan di tengah masing-masing dinding dan sebuah pot di masing-masing
sudut.
Hal yang serupa berlaku juga untuk
hubungan atau interaksi sosial dalam hal unsur-unsur itu terdiri atas benda
hidup yang mobil, yaitu manusia dan hewan. Dengan demikian lingkunga hidup
tidak saja menyangkut komponen biofisik, melainkan juga hubungan sosial budaya
manusia.
Ketiga, kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup. Misalnya, suatu kota yang penduduknya aktif dan bekerja keras merupakan lingkungan hidup yang berbeda dari sebuah kota yang serupa, tapi penduduknya santai dan malas. Demikian pula suatu daerah dengan lahan yang landai dan subur merupakan lingkungan yang berbeda dari daerah dengan lahan yang berlereng dan tererosi.
Ketiga, kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup. Misalnya, suatu kota yang penduduknya aktif dan bekerja keras merupakan lingkungan hidup yang berbeda dari sebuah kota yang serupa, tapi penduduknya santai dan malas. Demikian pula suatu daerah dengan lahan yang landai dan subur merupakan lingkungan yang berbeda dari daerah dengan lahan yang berlereng dan tererosi.
Keempat,
faktor non-materiil suhu, cahaya dan kebisingan. Kita dapat dengan mudah
merasakanini. Suatu lingkungan yang panas, silau dan bising sangatlah berbeda
dengan lingkungan yang sejuk, cahaya yang cukup, tapi idak silau dan tenang.
Manusia
berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Ia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungan hidupnya. Ia membentuk dan terbentuk oleh lingkungan hidupnya.
Manusia seperti ia adanya, yaitu yang disebut fenotipe, adalah perwujudan yang
dihasilkan oleh interaksi sifat keturunannya dengan faktor lingkungan. Sifat
keturunan, yang terkandung di dalam gen yang merupakan bagian kromosom di dalam
masing-masing sel tubuh, menentukan potensi perwujudan manusia, yaitu genotipe.
Apakah suatu sifat dalam genotipe itu akan terwujud atau tidak, tergantung ada
atau tidaknya faktor lingkungan yang sesuai untuk perkembangan sifat itu. Dobzhansky,
seorang ahli ilmu keturunan terkenal, malahan menyatakan, gen menentukan
tanggapan apa yang akan terjadi terhadap faktor lingkungan. Jadi menurutnya,
gen bukanlah penentu sifat, melainkan penentu reaksi atau tanggapan terhadap
lingkungan. Hal ini terlihat pada tumbuhan hijau yang di tempatkan di dalam
kamar gelap. Tumbuhan itu tidak mampu membentuk zat hijau daun, walaupun ia
mempunyai gen untuk pembentukan zat hijau daun. Setelah ia dikeluarkan dari
kamar gelap dan terkena cahaya, terbentuklah zat hijau daun. Jadi mahluk hidup
itu juga terbentuk oleh lingkungannya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Lingkungan Hidup, kata ini memiliki kepentingan besar dalam
hidup kita.
Lingkungan hidup dapat
didefinisikan sebagai:
1. Daerah di mana sesuatu mahluk hidup berada.
2. Keadaan/kondisi yang melingkupi suatu mahluk hidup.
3. Keseluruhan keadaan yang meliputi suatu mahluk hidup atau sekumpulan mahluk.
1. Daerah di mana sesuatu mahluk hidup berada.
2. Keadaan/kondisi yang melingkupi suatu mahluk hidup.
3. Keseluruhan keadaan yang meliputi suatu mahluk hidup atau sekumpulan mahluk.
Kombinasi
dari berbagai kondisi fisik di luar mahluk hidup yang mempengaruhi pertumbuhan,
perkembangan dan kemampuan mahluk hidup untuk bertahan hidupPlanet bumi yang
menjadi tempat tinggal makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang biak memiliki
keterbatasan-keterbatasan dalam mencukupi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Semua
hewan dan tumbuhan cenderung untuk tumbuh bereproduksi dan mati, sampai
dikurangi oleh pengaruh lingkungan, faktor yang mula-mula menghentikan
pertumbuhan dan penyebaran dari organisme disebut faktor pembatas.
Hal
ini terjadi pada makhluk hidup, sedangkan pada lingkungan hidup secara luas
mempunyai keterbatasan. Lahan pertanian yang tadinya subur karena diolah terus
menerus, maka kesuburannya menjadi berkurang. Sebagai akibat dari hal tersebut
maka lahan itu mengalami penurunan kemampuan produksi ataupun yang disebut
dengan deteriorasi lingkungan. Kondisi lingkungan yang dalam keadaan
produktifitasnya optimal dan seimbang secara ekologi dikatakan dalam kodisi
homeostatis
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan dan jangan spam. trims