Secara Geografi : Ibu Kota Negara Indonesia Harus diPindahkan
Kota Jakarta merupakan kota terbesar sekaligus merupakan Ibu Kota Negara Indonesia, kota yang menjadi pusat pemerintahan, pusat perdagangan dan sebagainya. Kota ini juga merupakan kota terpadat di Indonesia.
Secara letak geografis Kota Jakarta merupakan kota yang sangat strategis, yah mungkin inilah alasan para pejabat dulu membuat kota ini menjadi ibu kota negara ini. Namun seiring berjalannya waktu kota Jakarta menjadi sangat sibuk, padat, dan menjadi kota yang tingkat polusinya tertinggi didunia.
Selain itu Jarta juga merupakan kota langganan macet setiap harinya, dan langganan banjir setiap musim hujannya.
ISU PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA
Adapun isu pemindahan ibu kota negara Indonesia menjadi sangat sering kita dengar saat Banjir yang baru-baru ini menimpa Jakarta 17 Januari 2013. Sebenarnya kabar pemindahan ibu kota negara ini sebelumnya juga pernah kita dengar. Kota yang menjadi pilihan pun sangat beragam seperti Palangkaraya, Purwekerto, Jonggol, Lampung, Karawang dan Palembang.
Secara Geografi : Ibu Kota Negara Indonesia Harus diPindahkan
Alasan ini sangat masuk akal sebab, Kota Jakarta sudah sangat tidak mendukung pola lingkungan, apalagi jika dilihat pola tata ruang kota yang mulanya memang kurang pembenahan. Hal baik jika Ibu Kota Negara Indonesia di pindahkan adalah adanya perencanaan awal, yah memang membuat/mendesain sebuah kota megapolitanlah kita yang tentunya ada pola/tata ruang kotanya. Yang kita tahu selama ini bahwa kota-kota yang ada di Indonesia berasal dari desa yang mengalami perkembangan / kemajuan.
Alasan Umum/Sering Terjadi Menyebabkan Isu Ibu Kota Negara Pindah
1. Banjir
Jakarta dikepung banjir awal tahun ini. Siklus banjir lima
tahun kali ini membuat 10.000 orang mengungsi. Tak kurang dari 39
kelurahan tergenang. Jumlah ini masih terus bertambah.
2. Macet
Berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya,
jumlah penjualan mobil di Jakarta mengalami peningkatan 11 persen pada
2012. pada Bulan April 2012 lalu, jumlah mobil dan motor di Jakarta
mencapai 13.346.802 buah. Angka ini terus bertambah.
3. Jakarta Padat
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta
bulan November 2011, tercatat ada 10.183.498 penduduk. Dengan tingkat
kepadatan 15.427 penduduk per kilometer persegi
4. Pemukiman Kumuh Baru Terus Meningkat
Tahun 2011, Badan Pusat Statistik melansir masih ada 392 rukun warga
kumuh di wilayah DKI Jakarta. Sebelumnya tahun 2004 malah ada 640 RW
kumuh dan menurun menjadi 416 RW kumuh tahun 2008.
5. Sarana Transportasi Kurang Baik
Naik angkot, Metromini atau Kopaja jauh lebih mengerikan. Ancaman copet,
pemerkosaan hingga pengamen yang kerap memaksa membuat penumpang tak
nyaman.
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan dan jangan spam. trims