Biografi Singkat dan Perjalanan Hidup Dr. Rustam Effendy Nainggolan,MM (RE Nainggolan)


MENGENAL LEBIH DEKAT SOSOK SAHABAT Dr. Rustam Effendy Nainggolan,MM( Dr.R.E. Nainggolan, MM )Nada suaranya lembut, pilihan katanya santun dan sangat terjaga. Bukan seorang pendiam, tidak pula terlalu mengumbar kata. Jika belum pernah tahu namanya, orang bahkan akan berpikir dia bukanlah orang Batak. Rustam Effendy Nainggolan, nama lengkap pria kelahiran Pematang Siantar, 21 November 1950 ini, memang seperti keluar dari stereotip Anak Medan yang konon meledak-ledak itu.

Barangkali karakter yang demikian itu pula yang membuatnya bisa sangat dekat dengan semua golongan. Dia dikenal akrab dan bersahabat dengan banyak orang dari berbagai kalangan, dalam ikatan batin yang melintasi batas-batas agama, etnis, dan pilihan politik.

“Memilih-milih kawan, apalagi dengan menjadikan berbagai perbedaan sebagai pembatas, hanya akan membuat kita hidup dalam dunia yang sempit. Dalam keyakinan saya, Sang Maha Pencipta memang berkehendak membuat kita berbeda-beda, agar kehidupan menjadi lebih kaya dan penuh warna. Pelangi itu terlihat indah karena dia mengandung spektrum warna,” katanya beranalogi.

Dia telah mencapai puncak karier tertinggi yang bisa diraih seorang abdi negara di daerah, menjadi Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun 2008, walaupun cita-citanya dulu sesungguhnya hanya menjadi camat–sesuatu yang malah tak pernah diraihnya. Jejak pengabdiannya tersebar di berbagai kecamatan dan kabupaten, dalam beragam posisi dan jabatan, mulai dari staf kantor kecamatan di Pahae, kepala dinas di Tapanuli Utara, Sekretaris Wilayah Daerah di Dairi, sampai Kepala Badan di Pemprovsu.

Tidak sekadar pekerja yang ulet, Pak RE, demikian dia biasa disapa, juga seorang pelajar yang tekun. Kehausannya akan pengetahuan membuatnya tidak pernah melewatkan setiap kesempatan untuk mengikuti pendidikan, pelatihan, seminar, dan semacamnya, selama dia punya waktu untuk itu.

Tidak heran, jika di tengah kesibukannya sebagai birokrat dia juga berhasil menyelesaikan jenjang pendidikan formal tertinggi; Strata 3. Dia seorang doktor, yang lulus dengan predikat cum laude dari Universitas Sumatera Utara tahun 2008, dalam bidang perencanaan wilayah.

“Tidak pernah ada waktu berhenti untuk terus bekerja dan belajar, karena kehidupan menuntut kita untuk selalu menjadi orang yang lebih baik, lebih bermanfaat bagi manusia dan kehidupan itu sendiri,” katanya tentang semangat yang tak pernah kendur itu.

Penerima tidak kurang dari 34 tanda penghargaan dari pemerintah ini juga tidak pernah berniat menyimpan ilmu yang didapatnya bagi dirinya sendiri. Hingga kini, dia masih aktif menjadi seorang dosen, mengambil peran penting dalam menyiapkan pemimpin bangsa di masa depan.

Suami Linda Mariyani Sihombing ini juga dikenal sebagai orang yang sangat dekat dengan keluarga. Keempat anaknya menjadikannya idola, figur yang mereka kagumi dan cintai. “ Di atas segalanya, keluarga adalah pondasi dari kehidupan kita. Dari mereka langkah kita berawal, dan ke pelukan mereka pula kita akan pulang. Dukungan istri dan anak-anak saya, juga kelarga besar dan kerabat saya, tak lagi terukur besarnya, yang memungkinkan saya menunaikan tugas pengabdian, dengan semua tantangan dan permasalahannya,” tuturnya dengan tulus.(TN)





0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan dan jangan spam. trims

meta name="google-site-verification" content="KFIcf02axqI3gRuLTZmW4ANsh5o2rPXftZouksPsZvU" /> Biografi Singkat dan Perjalanan Hidup Dr. Rustam Effendy Nainggolan,MM (RE Nainggolan)